CERITA TENTANG CANDI PRAMBANAN

Tanggal 29 September 2022 kemarin, Seluruh Civitas Akedemik Madrasah Aliyah Salafiyah Bode mengadakan Study Tour ke Yogyakarta. Salah satu yang dikunjungi adalah Candi Prambanan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Karena waktu sudah menjelang sore, kami cuma bisa nikmatin keindahan candi tanpa tahu bagaimana seluk beluk dan sejarah candi ini.

Nah, dari situ penulis berfikir untuk membuat dan artikel tentang candi ini, sebagai bahan literasi buat temen-temen kuhususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.

Artikel ini sengaja dibuat dengan system Q&A agar semakin mudah untuk mempelajarinya.

Mungkin beberapa temen  udah tau sejarahnya, tapi ga apa-apa lah. Buat sekedar share aja biar semuanya tambah pinter. Oke ?

Kapan dan siapa yang membuat candi Prambanan ?

• Candi Prambanan (bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶ​ꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀, translit. Candhi Prambanan) merupakan kompleks candi hindu dibuat pada pertengahan Abad ke-9 atau tepatnya tahun 856M.
• Candi Prambanan dibangun oleh Rakai Pikatan, salah satu putra Rakai Panangkaran.

Siapakah Rakai Panangkaran itu ?

• Maharaja Rakai Panangkaran menempati urutan kedua dalam daftar raja-raja Kerajaan Medang versi prasasti Mantyasih (biasa juga juga disebut sebagai Raja mataram Kuno).
• Namanya ditulis setelah Sanjaya, yang diyakini sebagai pendiri kerajaan tersebut.

Apa tujuan dibuat candi ini ?

• Candi yang juga disebut sebagai Rara Jonggrang ini dipersembahkan untuk 3 dewa utama Hindu (Trimurti) yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta, dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara, dan dewa Siwa sebagai dewa pemusnah.
• Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter, dikarenakan aliran Syaiwa yang mengutamakan pemujaan dewa Siwa di candi ini.

Terus, kenapa namanya Candi Prambanan ? Apakah ada alasannya ?

Waduh... Begini deh ...

• Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri.
• Diduga juga Prambanan merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman , yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu.
• Pendapat lain menganggap penyebutan Para Brahman mungkin karena pada masa jaya candi ini dipenuhi oleh para brahmana.
• Pendapat lain menyebutkan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas. kata ini ditukukan pada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.

Candi Prambanan katanya tadi disebut  kompleks candi. Emang banyak candi di situ ?

Seharusnya iya. Kompleks candi Prambanan terdiri dari:

1. 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
2. 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
3. 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-candi Wahana di sisi utara dan selatan
4. 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu masuk halaman dalam atau zona inti
5. 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
6. 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68

Maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan.

Banyak kan ?

Tapi sekarang kalau kita hitung2 kemarin cuma ada 18 candi yaitu :

• 8 candi utama dan 8 candi kecil di zona
• 2 candi perwara. Banyak candi perwara yang belum dipugar, dari 224 candi perwara hanya 2 yang sudah dipugar, yang tersisa hanya tumpukan batu yang berserakan.

Kompleks candi Prambanan sendiri terdiri atas tiga zona

1. Zona luar
2. Zona tengah yang terdiri atas ratusan candi
3. Zona dalam yang merupakan zona tersuci tempat delapan candi utama dan delapan kuil kecil.

Kok candi Prambanan sampe terbengkalai kayak gitu ?

Itu dulu ya. Tentang terbengkalainya Candi Prambanan, begini ceritanya :

• Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Sri Maharaja Mpu Sindok, yang mendirikan Wangsa Dinasti Isyana.
• Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini tidak diketahui secara pasti. Tapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebat Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Prambanan.
• Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan.
• Setelah perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai telantar dan tidak terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.
• Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad ke-16.
• Setelah perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755, reruntuhan candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta (Jogja) dan Kasunanan Surakarta (Solo).

Saat Candi ini hancur, apakah rakyat sekitar tahu kalau di sekitar mereka dulunya ada candi ?

• Pasti. Walaupun sudah ratusan tahun hancur, masyarakat sekitar candi tahu keberadaan candi ini. Tapi mereka tidak tahu latar belakang sejarah sesungguhnya, siapakah raja dan kerajaan apa yang telah membangun monumen ini.
• Bahkan berdasarkan hasil imajinasi rakyat setempat, diciptakanlah dongeng lokal atau dongeng rakyat untuk menjelaskan asal-mula keberadaan candi-candi ini. Dengan dibumbui kisah fantastis mengenai raja raksasa, ribuan candi yang dibangun oleh makhluk halus jin dan dedemit hanya dalam tempo satu malam, serta putri cantik yang dikutuk menjadi arca. Legenda mengenai candi ini kemudian dikenal sebagai kisah Rara Jonggrang. Dan candi inipun akhirnya dikenal juga dengan sebutan candi Roro Jonggrang.

Ooo... Terus kapan Candi Prambanan dibangun lagi ?

• Pada tahun 1733, candi ini ditemukan kembali oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda. Namun waktu itu tidak ada tindak lanjut atas penemuan ini.
• Candi ini mulai menarik perhatian dunia pada masa pendudukan Britania atas Jawa.
• Ketika itu Colin Mackenzie, seorang surveyor bawahan Sir Thomas Stamford Raffles, menemukan kembali candi ini. Meskipun Sir Thomas kemudian memerintahkan penyelidikan lebih lanjut, reruntuhan candi ini tetap telantar hingga berpuluh-puluh tahun.

Reruntuhan candi Siwa di Kompleks Candi Prambanan segera setelah ditemukan.

• Penggalian tak serius dilakukan sepanjang 1880-an yang sayangnya malah menyuburkan praktik penjarahan ukiran dan batu candi.
• Kemudian pada tahun 1855 Jan Willem IJzerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari bilik candi.
• Beberapa saat kemudian Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca-arca dan relief candi diambil oleh warga Belanda dan dijadikan hiasan taman, sementara warga pribumi menggunakan batu candi untuk bahan bangunan dan fondasi rumah.

Waduh... Berarti pemugarannya ngga serius dong. Tambah ancur deh Candi.

• Eit, tunggu dulu. Nyamber aja nih.

• Pada tahun 1902-1903, Theodoor van Erp memelihara bagian yang rawan runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih sistematis sesuai kaidah arkeologi.

• Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun 1930.

• Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia dan itu berlanjut hingga tahun 1993.

• Upaya restorasi terus menerus dilakukan bahkan hingga kini.

• Pemugaran candi Siwa yaitu candi utama kompleks ini dirampungkan pada tahun 1953 dan diresmikan oleh Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno. ada bagian candi yang direstorasi, menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai ulang di tempat lain.

• Sebuah candi hanya akan direstorasi apabila minimal 75% batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja.

• Kini, candi ini termasuk dalam Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO, status ini diberikan UNESCO pada tahun 1991. Kini, beberapa bagian candi Prambanan tengah direstorasi untuk memperbaiki kerusakan akibat gempa Yogyakarta 2006. Gempa ini telah merusak sejumlah bangunan dan patung.

Nah Candi Prambanan yang kita lihat kemarin adalah hasil restorasi terakhir, namun belum berakhir.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah selaku badan yang bertangung jawab cagar ini terus berusaha mengupayakan pelestarian dan penelitian lebih lanjut.

Penulis : Tim Podcast MA Salafiyah (@maspod.ofc).